Rabu, 19 Januari 2011

IRIS : SEBUAH CATATAN UTANG


dedicated to a friend of mine

Q                       : Iris itu nyeritain tentang apa sih? Kok banyak banget yang suka..

A   (dalam hati)  : Anda bertanya pada orang yang benar karena saya juga suka banget lagu itu tapi anda juga sekaligus bertanya pada orang yang salah karena saya nggak pernah tahu itu lagu isinya tentang apa. Hahahahaha.. Jangan ditutup dulu browsernya! Baca sampe abis!

Sebenarnya saya bisa aja langsung kasih jawaban kilat : Googling! Tapi karena saya tau anda butuh pendapat saya jadi ya tetap saya usahakan.

Coba perhatikan baik-baik :

And I'd give up forever to touch you,
Cause I know that you feel me somehow.
You're the closest to heaven that I'll ever be,
And I don't want to go home right now.

And all I can taste is this moment,
And all I can breathe is your life,
And sooner or later it's over,
I just don't want to miss you tonight.

And I don't want the world to see me,
Cause I don't think that they'd understand.
When everything's made to be broken,
I just want you to know who I am.

And you cant fight the tears that ain't coming,
Or the moment of the truth in your lies.
When everything feels like the movies,
Yeah you bleed just to know you're alive.

And I don't want the world to see me,
'Cause I don't think that they'd understand.
When everything's made to be broken,
I just want you to know who I am.

And I don't want the world to see me,
Cause I don't think that they'd understand.
When everything's made to be broken,
I just want you to know who I am.

Saya puter berulang-ulang, saya nyanyikan berulang-ulang, saya baca, saya terjemahin, tetep aja nggak ngerti maksudnya apa. Tapi tiba-tiba saya terinspirasi oleh kelas discourse analysis yang seumur hidup selalu terlambat saya kunjungi. Konteks! Ya, dalam menginterpretasi teks harus berpijak pada konteks. Pertanyaanya sekarang, di mana saya dapat menemukan konteks itu?
Pada akhirnya saya googling juga sih :p. Tapi tenang, paman google nggak ngasih saya jawaban yang dengan seenaknya bisa saya jiplak. Gak nemu >.<! Tapi tetap membantu menyadarkan bahwa saya ini katrok karena baru tau bahwa Iris itu ost film City of Angels. ::hammer::
Paling nggak saya udah dapet klu : City of Angels. Ini merupakan konteks untuk berpijak selama menginterpretasi lirik. Googling lagi, cari review filmnya. Hehe.. maklum belum pernah nonton. Wajar dong ya kalo saya ga tau dan belum pernah nonton tu film. Film ini rilis tahun 1998, dimana pada saat itu saya masih kelas 4 SD dan keadaan ekonomi Indonesia juga sedang carut marut karena krisis moneter ditambah lagi banyak demonstrasi menuntut Soeharto lengser. [sewot sampai di sini]
In Wikipedia we trust! Semoga dalam perkembangannya, Wikipedia tidak menjadi aliran kepercayaan animisme. Di sini saya nemu review City of Angels. Btw, anda sudah nonton apa belum ya? Saya nggak mau tulisan saya mubazir, udah nulis sampe berbusa taunya anda udah lebih tau daripada saya. Tapi kalo udah lebih tau ngapain juga nanya ke saya? Udah jawabnya lama, gak berbobot lagi.   Sebodo amat lah, saya asumsikan di sini anda juga tidak tau, tidak tau kalo ada film city of angels, tidak tau kalo iris itu ost city of angels, tidak tau kalo lagu yang anda maksud itu judulnya iris, tidak tau siapa penyanyinya, bahkan tidak tau kalo lagu itu ada. Pokoknya serba tidak tau!
Jadi begini, pada intinya city of angels itu menceritakan seorang malaikat yang bertugas mengawasi orang yang hampir mati. Suatu saat dia dapet jatah ngawasin orang yang bakal mati karena gagal menjalani operasi bedah. Nah, dia naksir sama dokter bedahnya. Suatu hari dia ketemu sama seseorang yang ternyata mantan malaikat yang udah jadi manusia. Penasaran dong ya, caranya gimana, secara dia lagi naksir cewek pasti ngebet banget jadi manusia. Tapi ternyata caranya harus terjun dari menara pencakar langit coy! Dilema dia, mau tetep jadi malaikat tapi kasih tak sampai atau kekeuh ngejar cintanya dan menjadi manusia tapi harus terjun. Oke skip. Bisa ditebak lah ya, dia jadi terjun apa nggak. Almost happy ending mereka menjalani kehidupan normal dua orang manusia yang sedang jatuh cinta sampai pada akhirnya si cewek kecelakaan. Nah lo, gimana ya perasaanya si malaikat murtad?   [sumpah, saya beneran gak bisa bikin review film, jelek banget].
Sudah sedikit menjawab pertanyaan anda tentang lirik iris?
I don’t think so.
Oke lanjut.
Video klip iris kan settingnya di skycraper tuh. Nah itu. Itu!
Menurut saya, main idea dari lagu ini tuh ya tentang kegalauan si malaikat tentang pilihannya tadi, apakah dia akan tetap menjatuhkan diri demi cinta atau tidak. And I give forever to touch you, satu klausa pertama aja udah sangat mewakili lagu itu. Jadi dia menyerah dengan tugasnya sebagai malaikat demi cintanya.
Bagian reffrain juga jadi agak jelas setelah baca review film. Si malaikat berpikir bahwa tidak mungkin orang-orang bisa ngerti dengan keadaan dia yang sebenarnya. [saya juga nggak ngerti kenapa malaikat bisa jatuh cinta, lagian kenapa nggak milih sesama malaikat aja sih biar nggak ribet] Sampai ke bagian favorit saya, when everything is made to be broken, I just want you to know who I am, di sini mungkin penggambaran saat si cewek meninggal karena kecelakaan. Otomatis si malaikat kecewa banget, udah dibela-belain terjun dari pencakar langit, eh yang dikejar-kejar malah mati duluan. Tapi paling ga dia udah menunjukkan bahwa ini lho aku, malaikat yang jatuh cinta sama kamu, aku rela terjun tanpa payung demi kamu. Ya, I just want you to know who I am.
Anyway, mungkin itu aja ide yang bisa saya share dengan anda. Interpretasi bisa jadi tidak sesuai dengan yang dimaksud penulis aslinya, tapi interpretasi tidak pernah salah. :D
Dengan ini saya nyatakan lunas sudah utang saya. Sah!









Sabtu, 01 Januari 2011

1-1-11

In today's sharp sparkle,
any thing can be made, any sentence begun


On the brink, on the brim, on the cusp,
praise song for walking forward



Pada sinar cahaya benderang hari ini,
apapun bisa dibuat, segala kalimat bisa dimulai

Kita berada di ujung, di tepi, awal sesuatu
Lagu pujian untuk berjalan maju

-Elizabeth Alexander-



Potongan puisi  berjudul Praise Song for The Day di atas  pernah dibacakan oleh penyairnya pada pelantikan Barrack Obama. Saya pikir memang cocok untuk menandai sesuatu yang baru  dan sangat bisa mewakili saya untuk yang baru-baru ini terasa baru : Tahun Baru!


Gelukkig Nieuwjaar 2011